
Air terjun Jurug Kemukus,
Karangtengah, Wonogiri.
Home ›› Rekreasi ›› Wisata ›› Air Terjun
Bertingkat Tiga, Potensi Wisata Baru di
Wonogiri
Air Terjun Bertingkat
Tiga, Potensi Wisata Baru
di Wonogiri
Wonogiri — Dusun Ngijo, Desa
Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah,
Wonogiri ternyata menyimpan sebuah
potensi besar wisata alam. Yaitu air
terjun bertingkat tiga. Masyarakat sekitar
menamainya dengan air terjun “Jurug
Kemukus”. Akan tetapi akses menuju
lokasi air terjun ini hanya jalan setapak
dan terjal.
“Sangat potensial dikembangkan sebagai
obyek wisata. Panorama alam air terjun
bertingkat tiga itu sangat elok dan alami.
Debit airnya tetap besar meskipun
puncak kemarau tiba,” ungkap perangkat
Desa Purwoharjo, Wahyu Wijayarto, Senin
(7/3).
Menurutnya, air terjun itni belum lama
dibuka warga sekitar. Warga berharap
akses jalan menuju air terjun
diperbaiki sehingga akses menuju lokasi
mudah terjangkau. Kendaraan roda
empat hanya bisa sampai di Dusun
Ngampel. Pengunjung masih harus
berjalan kaki sekitar satu setengah
kilometer menuju air terjun.
“Kalau pengendara sepeda motor yang
lihai bisa menerobos medan pegunungan.
Mereka tinggal meneruskan berjalan kaki
sekitar satu kilometer,” katanya.
Dikatakan, untuk menuju lokasi,
pengunjung harus melewati rintangan,
mendaki dan menuruni tebing terjal.
Bahkan bagi pengunjung yang belum
terbiasa diharuskan memakai tambang,
namun bagi pecinta petualangan, jalan
menuju air terjun ini sudah memacu
adrenalin.
“Kalau dibuat flying fox pasti bagus, tapi
membutuhkan biaya banyak,” jelasnya.
Air terjun bertingkat tiga “Jurug
Kemukus”, berada di tengah hutan.
Terdiri atas tiga tingkat dengan
ketinggian total lebih dari 80 meter.
Air terjun tingkat paling atas berkisar 30
meter. Air terjun tersebut diapit oleh
tebing bebatuan tinggi dan terjal yang
bagian bawahnya selalu diselimuti kabut.
Di bawahnya ada dua air terjun yang
masing-masing sekitar 40 meter. Air
terjun ke dua dan ke tiga itu juga diapit
oleh tebing sungai.
Camat Karangtengah, Sunarto
mengatakan, persoalan infrastruktur jalan
dan sarana prasarana menjadi kendala.
Padahal, wilayah tersebut sangat
potensial, tidak hanya wisata alam,
namun bagus juga dikembangkan menjadi
agrowisata.
“Buah-buahan dan sayur mayur tumbuh
subur di sana,” tambahnya.